Laba Higienis Indosat Tumbuh Rp 1,1 Triliun

shares

Indosat Ooredoo catat pertumbuhan keuntungan higienis Rp 1,1 triliun (Ari Saputra/detikINET)Indosat Ooredoo catat pertumbuhan keuntungan higienis Rp 1,1 triliun (Ari Saputra/detikINET)

Jakarta - Indosat Ooredoo mencatatkan pertumbuhan keuntungan higienis Rp 1,1 triliun, naik 2,8% sepanjang tahun kemudian yang memantapkan posisinya di posisi dua besar seluler.

Dalam catatan kinerjanya, Indosat juga membukukan pendapatan konsolidasi Rp 29,9 triliun, utamanya didukung oleh pertumbuhan pendapatan segmen B2B atau MIDI hampir 10% dan seluler 1,7%.

Pendapatan dari layanan data seluler juga tumbuh pesat 40,2% dibanding tahun sebelumnya menjadi Rp 14,5 triliun.

Pada tamat 2017, Indosat mengklaim telah dipakai oleh 73 juta pengguna smartphone yang menunjukkan bantuan pendapatan data seluler sekitar 60% terhadap total pendapatan seluler.

President Director & CEO Indosat Ooredoo Joy Wahjudi (kanan)President Director & CEO Indosat Ooredoo Joy Wahjudi (kanan) Foto: Grandyos Zafna


"Kami amat bangga dengan pertumbuhan yang faktual ini. Awalnya dengan banyak sekali tantangan industri yang amat kompetitif, kami memprediksi bahwa perusahaan akan sulit tumbuh," ujar President Director & CEO Indosat Ooredoo Joy Wahjudi dalam paparannya, Jumat (30/8/2018).

Namun dengan banyak sekali inisiatif perusahaan dalam meningkatkan efisiensi operasional, fokus terhadap strategi, transformasi bisnis dan organisasi serta marketing produk yang agresif, dinilai telah menunjukkan hasil yang menjanjikan.

"Laba operasional perusahaan tumbuh besar lengan berkuasa dan sehat, meneruskan performa besar lengan berkuasa dibanding tahun sebelumnya. Selama tiga tahun berturut-turut Indosat Ooredoo telah berhasil membukukan pertumbuhan faktual yang menggembirakan," lanjut Joy.

Utang Berkurang

Selain berhasil menaikkan keuntungan bersih, pertumbuhan Indosat juga ditopang oleh efisiensi beban keuangan. Total utang dari proteksi bank dan obligasi pada tahun 2017 juga mengalami penurunan 3,3% atau berkurang Rp 660,2 miliar dibanding tahun 2016 dimana tingkat bunga mengalami penurunan sekitar 0,36% poin.

Porsi utang dalam denominasi USD turun 49,9% dari USD 180,1 juta (mewakili 12,1% dari total utang) pada tahun 2016 menjadi sebesar USD 90,3 juta (mewakili 6,3% dari total utang) pada tahun 2017.

Laba Bersih Indosat Tumbuh Rp 1,1 TriliunGedung Indosat Ooredoo. Foto: Ari Saputra/detikINET


"Dengan ini Indosat Ooredoo telah berhasil mengurangi dampak fluktuasi nilai tukar USD ke rupiah," masih kata Joy.

Sebagai bab dari seni administrasi keuangan, di awal November 2017, lanjut Joy, Perusahaan telah selesai menerbitkan Obligasi dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan Indosat II Tahap II dengan dana penerbitan sebesar Rp 3,42 triliun.

Belanja Modal Rp 8 Triliun

Untuk mendukung perluasan dan seni administrasi ke depan, Joy menjelaskan, Indosat akan terus menambah jumlah infrastruktur jaringannya dan meningkatkan layanan kepada pelanggan dengan jor-joran menganggarkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (Capex).



Indosat telah membangun 4.874 BTS pelengkap dibandingkan tahun sebelumnya, dimana 51% di antaranya merupakan BTS 4G untuk menunjang pertumbuhan penggunaan data yang sangat tinggi. Total jumlah BTS Indosat pada tamat 2017 yaitu 61.357 BTS.

"Indosat amat serius melaksanakan perluasan bisnisnya terutama di luar Jawa. Hal ini ditunjukkan dengan penambahan investasi dan Capex perusahaan menjadi sebesar Rp 8 triliun untuk tahun 2018," kata Joy lagi.

Laba Bersih Indosat Tumbuh Rp 1,1 TriliunTower BTS. Foto: Wisma Putra/detikINET


Peningkatkan Capex ini, kata dia, merupakan wujud keseriusan perusahaan dalam mengeksekusi seni administrasi perusahaan dalam meningkatkan kualitas jaringan, terutama di luar Jawa.

Penambahan nilai investasi ini akan semakin efektif dengan keberhasilan perusahaan menjadi salah satu pemenang lelang frekuensi 2.1 GHz yang diperlukan sanggup mendukung upaya meningkatkan kualitas layanan bagi pelanggan.



Melengkapi inisiatif untuk fokus di luar Jawa, Indosat berhasil menjadi salah satu pemenang dalam tender USO melalui pembangunan 119 BTS USO di banyak sekali kawasan terpencil di 7 provinsi di Indonesia.

Jumlah pelanggan seluler Indosat Ooredoo pada tahun 2017 mencapai 110,2 juta pelanggan, meningkat sebesar 24,5 juta pelanggan dibandingkan dengan tahun 2016.

"Peningkatan ini merupakan hasil dari penawaran produk-produk menarik yang sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup pelanggan," tutup Joy.

Sumber detik.com

Related Posts